Home / Lain-lain / Dinas Gerilya Blitar Selatan ke Malang Timur

Dinas Gerilya Blitar Selatan ke Malang Timur

Ditulis oleh Ahmad Zaki Yamani

Dinas gerilya Blitar Selatan ke Malang TimurBulan April 1949 Pj Gubernur Jawa Timur R. Samadikoen memulai perjalanan gerilyanya, perjalanan kirab PDRI Jawa Timur dari suatu tempat di Lodoyo Blitar Selatan yang hanya disertai dua pelajar pejuang dari TRIP.Sebelum berangkat kedua pelajar pejuang tersebut diambil sumpah kesetiaan oleh R Samadikoen, yang intinya adalah :

1. Dalam keadaan apapun tidak akan meninggalkan Pj Gubernur dan perjalanan gerilya ini merupakan pengabdian kepada Bangsa dan Negara Indonesia.

2. Selama perjalanan dinas gerilya Pj Gubernur Samadikoen tidak akan menyatakan diri sebagai Gubernur, kecuali dihadapan yang berhak tahu dan akan menyamar sebagai guru yang mengungsi dan mencari keluarga.

3. Bilamana tertangkap Belanda, akan langsung menggunakan bahasa Belanda agar tidak diperlakukan sebagai tawanan biasa.

4. Bilamana tertangkap Belanda, kedua pelajar pejuang tersebut akan diakui sebagai pegawai Gubernur, bukan sebagai pelajar pejuang untuk menghindari perlakuan tidak wajar dari tentara Belanda.

Dari Lodoyo, perjalanan gerilya Pj Gubernur Samadikoen diteruskan ke arah timur menuju wilayah Karesidenan Malang, melalui Kecamatan Bantur, Kecamatan Donomulyo kemudian masuk Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.Di wilayah Malang, Pj Gubernur Samadikoen berusaha mendapatkan informasi terlebih dahulu keberadaan Residen Malang dan didapatkan informasi bahwa kedudukan Residen Malang R. Aboe Bakar Kartowinoto beserta staf berada di desa Sindurejo Kecamatan Tumpang Malang Timur.Saat bertemu Residen Malang, dibentangkan maksud tujuan Pj Gubernur Samadikoen mengadakan perjalanan dinas gerilya PDRI yang intinya untuk menunjukkan eksistensi Pemerintah RI di Daerah khususnya Jawa Timur, serta untuk menunjukkan kepada Belanda bahwa pemerintah RI tetap bersinergi bersama sama dengan TNI berjuang mempertahankan kemerdekaan sekalipun Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta telah diduduki Belanda dan pimpinannya ditawan.

Residen Malang R. Aboe Bakar Kartowinoto pada kesempatan itu melaporkan segala kegiatannya beserta staf dan situasi kondisi di wilayah Karesidenan Malang kepada Pj Gubernur Samadikoen. Tugas Residen Malang selama perang kemerdekaan sangat berat apalagi wilayah hukumnya sangat luas, meliputi Malang raya, Pasuruan raya, Probolinggo raya dan Lumajang raya yang semua wilayah itu sudah diduduki Belanda.

BERSAMBUNG

About Ady Setyawan

Ady Setyawan, penulis dan penghobi sejarah terutama era perang kemerdekaan. Buku yang pernah diterbitkan berjudul : Benteng Benteng Surabaya ( 2015) , Surabaya Di Mana Kau Sembunyikan Nyali Kepahlawananmu? ( 2018 ) dan Kronik Pertempuran Surabaya ( 2020 )

Check Also

Monumen Wira Surya Agung, Pertempuran Merebut Jembatan Wonokromo.

Bila kita melewati Jembatan Wonokromo menuju arah Kebun Binatang Surabaya atau sebaliknya, maka kita pasti …