Tepat setahun yang lalu pada bulan Juli 2012, sebuah berita menggegerkan dimuat oleh koran VOLKSRANT , tentang foto foto pembantaian yang ditemukan ditempat sampah di Belanda, untuk foto terjemahannya silahkan berkunjung kemari :
https://www.roodebrugsoerabaia.com/2012/08/album-foto-di-tempat-sampah-yang
kini setahun sejak kejadian tersebut, misteri itupun mulai terkuak….. seorang veteran Belanda akhirnya berbicara. melanggar sumpahnya demi hati nuraninya, berikut kesaksiannya sesuai penuturannya pada NRC :
Harrie Nouwen adalah salah satu veteran yang mengenali dirinya dalam foto tersebut, dia adalah prajurit yang duduk di parit dengan memegang senapannya.
Orang yang merokok dan melihat dari jarak kira kira satu meter itu adalah Letnan nya.
Dia ( nouwen) bertugas di camp pada 1947 sebagai unit patroli dari 7 orang yang dikirim keluar untuk sebuah misi, kontak radio saat itu terputus
Mereka mengikat orang orang itu di pos, telanjang. Mereka memotong kemaluan mereka dan menjejalkannya kedalam mulut mereka untuk kemudian membuang tubuh mereka kesungai. Mereka yang dimaksud disini tentu saja adalah TNI. Saya pikir saat itu mereka membuat kami berpikir bahwa kami akan melakukan kekejian ini terus menerus hingga perang ini berakhir.
Nouwen menggambarkan tentang Gedong Tataan dan menggambar peta dengan detail. Pada ujung bagian atas dia menulis “penyergapan”. “Saat itu saya pergi keluar bersama kawan kawan untuk menembak babi, kami mendapat serangan dari atas atas pohon, peluru seperti hujan kacang saja dan rasa rasanya seluruh orang Indonesia menembakiku. Kemudian seorang kawan tertembak. Bala bantuan kami pun mulai datang, seorang Letnan dan beberapa pria lainnya, mereka menyisir sawah dan menangkapi lebih dari 12 orang. Hidup mereka berakhir di selokan. Mereka pastilah TNI, lihatlah foto ini, mereka tampak sangat bersih seperti sehabis mandi dan melakukan persiapan, mereka telah meninggalkan seragam mereka dan menyembunyikan senjata mereka juga.
“adalah Letnan yang ada difoto itu, yang menyuruh orang orang itu untuk berlutut dan menembak mereka satu persatu di punggung dengan sten gun”
“selain itu Letnan juga memerintahkan saya untuk menembakkan mortir kearah kampung, entah tiga atau empat kali, saya pikir dia menginginkan pembalasan lebih”
“kau melihat ada banyak rumah rumah kayu yang hancur meledak, mortir adalah bom yang mengerikan”
Satu setengah hari kemudian datanglah pasukan KNIL, mereka sungguh sungguh membuat kekacauan. Nouwen mengingat truk truk yang baknya dipenuhi dengan mayat mayat hasil pekerjaan mereka.
Tak pernah ada seorangpun yang selamat saat mereka kami bawa mereka sebagai tawanan. Pernah suatu ketika paling sering menangkap dua atau tiga orang. Kami siksa mereka dengan sambal ditaruh mata atau di kemaluan mereka. Jika mereka menjawab pertanyaan kami,kami tetap menembak mereka. Kadang kami ikat mereka semua bersama lalu kami lemparkan lewat jembatan kesungai, kaupun takkan bisa selamat dengan cara diperlakukan seperti itu. Kadang kami lepaskan mereka, dan kemudian setelah 30-40 langkah : DORR!!
sumber dari NRC :
http://www.nrc.nl/nieuws/2013/07/13/veteraan-bekent-betrokkenheid-onbekende-executie-in-indonesie/
www.nrc.nl/nieuws/2013/07/15/indieveteraan-niet-vervolgd-misschien-claim-tegen-staat/
ditulis oleh :
Ady Setyawan.