Ismoenandar.
Lahir di kota Jombang, 11 Februari 1927
Sekolah desa ( disebut juga dengan nama sekolah ongko loro ) selama 5 tahun di jombang, hampir selesai, jepang datang….diganti nama menjadi kokumengakou, masa belajar 6 tahun…
memasuki kursus guru / kokyogakou selama 2 tahun
agustus 1945 masuk Surabaya tinggal di jl citarum 28, ayah bekerja di rs darmo
Masuk angkatan muda laut pada masa revolusi, bulan September akhir, yang akhirnya berganti nama menjadi BKR laut lalu TKR laut dan sekarang TNI AL
awal terjun dalam konflik revolusi bersenjata bambu runcing
bertugas di kawasan pantai kedungcowek
di hotel ngemplak (sekarang jadi komplek pertokoan ngemplak) pertama pegang senjata, karaben/ arisaka pada bulan November 1945, dulu hotel ngemplak ini markas TKR Laut
pangkat : prajurit (1945)
kopral (1948)
nama komandan : lettu rh sukirman ( orang makassar )
saat masa perang Surabaya melakukan fungsi kontrol bersama panglima, tidak pernah terlibat langsung dengan pertempuran di garis depan
kejadian cacat kaki :
saat patroli pagi di sidoarjo, berpapasan dengan patroli belanda, lalu dihajar di jalanan, karena kakinya ngapal/mengeras di bagian tumit, menunjukkan bahwa dia adalah tentara, namun saat di interogasi tidak mengakui, dipukuli hingga pingsan dan cacat kaki, lokasi kejadian di daerah betro, juanda pada tahun 1946 pelaku satu regu tentara Belanda
tahun 1947-1948 ( masa agresi militer ) bermarkas di hotel asia blitar, sebelah utara alun2 kota blitar.
1949 mengakhiri karir sebagai tentara begitu pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda
Sekolah lagi tahun 1950 di sekolah teknik kediri
1951 sekolah pertukangan Surabaya
akhir tahun 1951 jadi pegawai di kantor agama surabaya
tahun 1954 masuk Perbat ( persatuan bekas anggota tentara dipimpin kol r.sutrisno , mantan panglima divisi 1 brigade 1 ALRI pangkalan 7 di Surabaya)
catatan dari obrolan :
batalion cakra : dibentuk dari orang2 madura oleh belanda
nevis : sebutan untuk mata mata belanda

Author : Ady Setyawan.